Korelasi antara Hasil Pengujian Hammer dan UPV dengan Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Mutu Sedang
Abstract
Sepanjang usia bangunan beroperasi, adakalanya bangunan mengalami perubahan fungsi,
bencana alam, atau bangunan mencapai usia tertentu. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan
pemeriksaan keberlanjutan fungsi bangunan. Pengujian pada material bangunan merupakan salah
satu pemeriksaan dalam keberlanjutan fungsi bangunan. Metode pengujian yang paling efektif
adalah pengujian destructive test berupa core drill dilanjutkan dengan compression test. Namun
pengujian tersebut adakalanya tidak dapat dilakukan karena dikhawatirkan dapat menurunkan
performa struktur bangunan dan memerlukan biaya yang lebih tinggi. Sehingga metode non-
destructive test menjadi alternatif pengujian agar tidak merusak struktur bangunan. Studi ini
dilakukan untuk memperoleh korelasi antara compression test dengan non-destructive test berupa
hammer test dan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) test. Sampel yang digunakan berupa kubus K225,
K250, K275, K300, dan K325 dengan umur 28 hari. Jumlah sampel adalah 60 dengan masing –
masing variasi mutu berjumlah 12 sampel.
Hasil penelitian menunjukkan nilai compression test rata – rata pada K225 adalah 18,67 MPa,
K250 adalah 23,20 MPa, K275 adalah 23,04 MPa, K300 adalah 25,20 MPa, serta K325 adalah 28,06
MPa. Nilai rata – rata hasil hammer test adalah 18,71 untuk K225, 19,89 untuk K250, 19,70 untuk
K275, 21,50 untuk K300, serta 21,31 untuk K325. Nilai rata – rata hasil UPV test K225 adalah
4335,55 m/s, K250 adalah 4303,90 m/s, K275 adalah 4218,97 m/s, K300 adalah 4388,31 m/s, serta
K325 adalah 4353,194 m/s. Serta didapatkan hubungan korelasi antara hammer test dengan
compression test berupa Y=-0,339X2 + 16,087X – 163,05 (R2 = 0,58371), UPV test dengan
compression test berupa Y=-0,339X2 + 16,087X – 163,05 (R2 = 0,58371), dan hammer test, UPV
test dengan compressive test berupa Y = -26,231 + 1,482X1 + 0,00X2 (R2 = 0,405).
Collections
- Civil Engineering [4192]