Analisis Kandungan Logam Berat di Dalam Tanah dan Potensi Risiko Lingkungan di TPA Banyuroto, Kulon Progo
Abstract
TPA Banyuroto menggunakan metode control landfill dan mulai beroperasi
dari tahun 2010, Masuknya sampah pada TPA setiap harinya mengakibatkan
bertumpuknya berbagai macam limbah organik maupun non organik. Limbah
tersebut dapat membawa kandungan logam berat yang akan terbawa oleh air lindi,
jika sistem pengolahan air lindi kurang baik menyebabkan air lindi tersebut masuk
terserap kedalam tanah dan menyebabkan tanah tercemar oleh logam berat, serta
timbulnya risiko terhadap lingkungan. Tujuan penelitian meliputi analisis logam
berat terhadap tanah di TPA Banyuroto dan potensi risiko lingkungan akibat logam
berat di dalam tanah. Penentuan titik sampling dilakukan dengan metode Grid
Sampling pada area TPA. Metode analisis logam berat menggunakan Spektrometer
Serapan Atom, sedangkan penilaian risiko lingkungan menggunakan metode index
geoakumulation dan Potential Ecological Riks Index (PERI). Hasil rata-rata analisis
logam berat yang didapatkan pada parameter logam berat di dalam tanah TPA
Banyuroto Kulon Progo adalah Cd= 5,68 mg/kg, Cu= 30,06 mg/kg, Pb= 21,38
mg/kg. Diketahui konsentrasi logam Cd pada tanah TPA Banyuroto berasal dari zat
warna pada sampah tekstil yang terdegradasi, kemudian konsentrasi logam Cu
berasal dari sampah logam yang dibuang langsung ke TPA, sedangkan logam Pb
berasal dari bahan kimia sebagai pengikat warna pada sampah kertas bertinta. Hasil
konsentrasi logam berat Cd pada semua titik penelitian melebihi baku mutu
Environment Protection Authority of Australia (EPAA) 2012, namun rata-rata
konsentrasi logam berat Cu dan Pb tidak melebihi baku mutu EPAA 2012. Untuk
hasil index geoakumulation logam Cd berada pada kelas 5 yaitu sangat berisiko,
sedangkan untuk hasil rata-rata penilaian potensi risiko lingkungan pada area TPA
sebesar 96,15 mg/kg termasuk kedalam kelas risiko C atau tingkat risiko Strong.
Collections
- Environmental Engineering [1477]