Analisis Tingkat Keandalan Waduk Bendo Ponorogo
Abstract
Penelitian analisis tingkat keandalan Bendungan Bendo Ponorogo di latarbelakangi oleh
daerah sekitar bendungan yang mengalami kekeringan saat musim kemarau dan banjir saat musim
hujan. Selain itu juga pertumbuhan penduduk yang meningkat setiap tahunnya sehingga
mempengaruhi kebutuhan air yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara ketersediaan air dan
kebutuhan air. Bendungan Bendo diharapkan dapat menampung air hujan yang jatuh diatas
bendungan maupun dari sungai sehingga dapat difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi
pada sawah dan untuk keperluan air baku masyarakat sehingga kebutuhan air dapat terus terpenuhi
sepanjang tahun. Perhitungan ini meliputi analisis hidrologi, analisis karakteristik bendungan, analisis
ketersediaan air menggunakan metode F.J. Mock, analisis kebutuhan air dan analisis keandalan.
Analisis keandalan bendungan diperoleh dari simulasi neraca air dan tingkat keandalan bendungan
untuk pelayanan kebutuhan air masyarakat.
Kapasitas tampungan bendungan sebesar 43.114.234,00 m3 dengan jumlah tampungan hidup
sebesar 33.938.148,00 m3 dan tampungan mati sebesar 9.176.086,00 m3
. Tingkat keandalan bendungan Bendo untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan proyeksi 10 tahun sampai tahun
2031 dan kebutuhan air irigasi dengan luas sawah 3299 ha diperoleh tingkat keandalan terbesar
terjadi pada bulan April periode I yaitu 96,58% dan tingkat keandalan terkecil terjadi pada bulan
November periode I yaitu 2,61%. Tingkat keandalan kedua untuk simulasi dengan menggunakan
data debit terhitung pada tahun 2021 diperoleh tingkat keandalan rerata sebesar 66,67% dan terdapat
6 periode yang belum terpenuhi. Maka dilakukan optimasi untuk mendapatkan tingkat keandalan
100% dengan luas sawah 600 ha dan jumlah penduduk 230.154 jiwa untuk Kecamatan Sawoo,
Kecamatan Mlarak, dan Kecamatan Badegan, sehingga diperoleh hasil tingkat keandalan rerata
100% pada setiap bulannya.
Collections
- Civil Engineering [4205]