Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Kualitas Hidup Penderita Lupus Eritematosus Sistemik (LES) di Yogyakarta
Abstract
Latar Belakang: Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit
autoimun dengan gejala yang beragam. Penderita LES dapat merasakan dampak
yang berbeda baik secara fisik maupun mental akibat dari terapi dan kondisi
penyakit itu sendiri. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan stres dan berpengaruh
pada kualitas hidup penderita LES.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kualitas hidup
penderita LES di Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan
menggunakan metode consecutive sampling dalam pengambilan sampel. Data
kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner Lupus Quality of Life (LupusQoL),
sementara tingkat stres diukur menggunakan Depression Anxiety Stress Scale-21
(DASS-21) yang dikumpulkan melalui Google Form. Subjek penelitian harus
memenuhi kriteria inklusi berikut: Penderita LES dengan rentang usia 18—49
tahun dan telah memberikan persetujuan melalui informed consent. Analisis hasil
penelitian dilakukan menggunakan aplikasi SPSS.
Hasil: Hasil analisis data menggunakan uji Spearman menunjukkan adanya
korelasi yang signifikan antara tingkat stres dan kualitas hidup pada penderita LES
(p=0,001), dengan korelasi negatif (r=-0,341). Dari total 96 sampel yang dianalisis,
ditemukan bahwa rata-rata skor LupusQoL adalah 58,98, sementara skor stres
rata-rata adalah 17,02.
Kesimpulan: Terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat stres dengan
kualitas hidup pada penderita LES di Yogyakarta.
Collections
- Medical Education [2281]