Show simple item record

dc.contributor.authorKholifah, Nur Asriatul
dc.contributor.authorBaihaki, Jeva Adelia Nanda
dc.contributor.authorJannah, Miftahil
dc.contributor.authorFrisca, Hani
dc.contributor.authorAushaafranaa, Muhammad Ramzi
dc.contributor.authorAndriani, Wina
dc.contributor.authorSabila, Anrasya Tara
dc.date.accessioned2024-02-02T04:55:41Z
dc.date.available2024-02-02T04:55:41Z
dc.date.issued2023-07-25
dc.identifier.issn2964-8483
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/47262
dc.description.abstractEfisiensi dan konservasi energi pada bangunan termasuk salah satu prinsip dasar bangunan hijau yang dikeluarkan oleh GBCI (Green Building Council Indonesia) sebagai upaya menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Efisiensi energi merupakan suatu upaya pendekatan yang mengutamakan penggunaan teknologi rendah energi. Sedangkan, konservasi energi adalah suatu tindakan atau perilaku dalam upaya penghematan energi. Efisiensi dan konservasi energi telah banyak diterapkan pada bangunan-bangunan di wilayah Indonesia, termasuk di Kota Samarinda. Pada penelitian kali ini dilakukan di Gedung Fakultas Teknik Universitas Mulawarman yang memiliki dua kawasan gedung yang berfungsi sebagai gedung penunjang kegiatan perkuliahan. Kawasan pertama disebut “Gedung Teknik Lama” karena lebih dulu terbangun dan kawasan kedua disebut “Gedung Teknik Baru”. Masing-masing kawasan gedung menerapkan efisiensi dan konservasi energi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penerapan efisiensi dan konservasi energi pada kedua kawasan gedung tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan survey ke lokasi terkait. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa jauh efisiensi dan konservasi energi yang diterapkan pada kedua gedung terseebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip efisiensi dan konservasi energi lebih banyak diterapkan di gedung baru dibanding gedung lama. Kedua gedung ini menerapkan bukaan pada setiap ruangan yang bertujuan sebagai sistem pencahayaan alami, namun penggunaan cahaya alami pada gedung lama masih diimbangi dengan pencahayaan buatan menggunakan LED pada ruang dengan minimun 50 % ballast frekuensi tinggi (elektronik), sedangkan pada gedung baru terdapat sistem pencahayaan yang telah dilakukan secara sistematis sehingga tidak perlu menggunakan pencahayaan buatan di dalam ruangan pada siang hari.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseriesSAKAPARI 11;118
dc.subjectBangunan Hijauen_US
dc.subjectEfisiensi Energien_US
dc.subjectKonservasi Energien_US
dc.subjectPencahayaan Alamien_US
dc.subjectPencahayaan Buatanen_US
dc.titleANALISIS KONSERVASI DAN EFISIENSI ENERGI DI GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MULAWARMANen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record