PENGARUH PENCAHAYAAN RUANG BENGKEL JAHIT SMK SYAFI’I AKROM PEKALONGAN TERHADAP KENYAMANAN BELAJAR SANTRI
Abstract
Ruang belajar menjadi salah satu kebutuhan primer sekolah dalam
menampung kegiatan belajar mengajar. Pencahayaan merupakan faktor yang tidak bisa
dipisahkan dari elemen ruang karena kualitas pencahayaan suatu ruang sangat
mempengaruhi aktifitas di dalamnya. Pada SMK Syafi’I Akrom Pekalongan khususnya di
ruang bengkel jahit kurang memenuhi standar pencahayaan yang cukup baik. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui apa pengaruh pencahayaan terhadap kenyamanan
belajar mengajar di ruang bengkel jahit. Penelitian dilakukan dengan metode
pengambilan data yang mengukur kualitas ruang bengkel jahit mulai dari penchayaan
hingga layout ruang, membagikan kuesioner kepada 22 orang santri dan 1 orang guru,
serta mewawancarai 3 orang santri sebagai sampel yang mengerjakan 3 teknik menjahit
yang berbeda untuk mengetahui kenyamanan yang dirasakan di ruang bengkel. Data
yang diperoleh kemudian dikomparasikan dengan standar pencahayaan pada Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Dari analisis data memperoleh hasil bahwa ruang
bengkel jahit memiliki intensitas cahaya yang cukup baik yaitu 219 lux dari standar 200
lux. Namun pada kasus tertentu seperti teknik menjahit yang berbeda memerlukan
ketelitian dan pencahayaan sebesar 500-1000 lux. Kualitas pencahayaan di bawah
standar ini mempengaruhi kenyamanan dan kualitas belajar mereka, sehingga
mengalami kantuk dan gangguan pada penglihatan santri.