PENGARUH ORIENTASI BANGUNAN DAN WWR TERHADAP NILAI OTTV PADA BANGUNAN HOTEL
Abstract
Pada masa ini, energi menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan. Penggunaan energi yang berlebih akan menyebabkan kerusakan pada alam seperti gas rumah kaca dan pemanasan global serta sumber energi yang akan semakin berkurang. Efisiensi energi menjadi penting sebagai solusi berkelanjutan dalam upaya mengurangi dampak kerusakan tersebut. Hotel saat ini menjadi tipologi bangunan yang semakin kompleks karena fungsinya tidak lagi hanya untuk menginap, namun juga bekerja. Salah satu Langkah awal dalam desain adalah menghitung nilai OTTV sesuai dengan standar yang berlaku. Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai salah satu organisasi yang menetapkan standar nilai OTTV sebesar 35 W/m2 sesuai dengan SNI 03- 6389-2011. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah penentuan orientasi massa dan menentukan besara WWR pada bangunan. Penelitian ini menggunakan metode uji coba dengan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil yang didapatkan bahwa orientasi 2 yaitu tenggara, timur laut, barat daya, dan barat laut memberikan dampak terhadap nilai maksimal OTTV. Selain itu WWR, material kaca, dan alat pembayangan juga turut menjadi faktor yang menurunkan nilai OTTV. Alternatif tersebut menghasilkan nilai OTTV terbaik yaitu degan menggunakan bukaan 150x270 cm, dengan kaca Stopsol classic dark blue #2 6 mm menghasilkan 19,19 Watt/m2.