dc.description.abstract | Pengalaman spasial tercipta dengan bantuan panca indera manusia, sehingga untuk menciptakan kenyamanan, tidak hanya secara visual, tetapi juga melalui pengalaman auditori. Soundscape mengacu pada lingkungan akustik, yang mencakup semua suara yang dirasakan oleh manusia, tidak hanya suara tetapi juga cara mereka dirasakan. Persepsi soundscape ini memainkan peran penting dalam membentuk kesadaran kita akan tempat, kesadaran lingkungan, dan kualitas hidup. Amatan soundscape biasanya dilakukan yang memiliki tingkat soundcape tinggi, salah satunya di Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Alun-Alun Kidul sudah baik dalam aspek Soundscape. Metode penelitian ini menggunakan kombinasi yaitu penggabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk studi literatur, observasi aspek lansekap, aktivitas, sejarah dan urban. Sedangkan, metode kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis kebisingan menggunakan pengukuran soundscape. Berdasarkan persepsi pengguna terdapat suara yang mempengaruhi soundscape, antara lain suara buatan manusia dan suara alam. Alun-Alun Kidul memiliki elemen arsitektur yang tidak berfungsi maksimal. Berdasarkan hasil pengukuran Alun-Alun Kidul masih diatas rata-rata standar kebisingan, sehingga suara-suara yang mengganggu masih terdengar jelas. Pemberian elemen vegetasi seperti elemen peneduh tidak bekerja secara optimal untuk meredam kebisingan yang masuk. Sehingga didapatkan hasil penelitian dari pengukuran suara dan persepsi dari para pengguna. Kajian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para perencana. | en_US |