Show simple item record

dc.contributor.authorRinaldi, Ichsan Dio
dc.date.accessioned2024-01-29T07:06:17Z
dc.date.available2024-01-29T07:06:17Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47129
dc.description.abstractUMKM merupakan salah satu bagian dari perekonomian Indonesia yang independen dan memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terdapat berbagai macam bidang UMKM yang ada di Indonesia salah satunya yaitu sektor industri batik, salah satu provinsi di Indonesia dengan penyumbang batik terbesar yaitu pada provinsi DI Yogyakarta yang di mana berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (2020) pada tahun 2019 terdapat 1.195 UMKM serta memiliki nilai produksi mencapai Rp 300 miliar. UMKM Batik X Yogyakarta yang merupakan salah satu UMKM penghasil batik di DI Yogyakarta diharuskan untuk memiliki strategi agar tetap dapat bersaing dengan UMKM batik lainnya, strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan memperhatikan supply chain management terutama pada aspek pengelolaan manajemen persediaan yang baik antara pemasok dan pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi ukuran lot dan total biaya gabungan menggunakan model JELS dengan mempertimbangkan reactive lateral transshipment yang merupakan kondisi di mana pembeli dapat melakukan pemesanan antar pembeli. Model JELS memungkinkan pembeli melakukan optimasi ukuran lot pemesanan dan pemasok melakukan optimasi ukuran lot produksi sehingga dapat meminimasi total biaya gabungan. Optimasi dilakukan dengan menggunakan Solver Evolutionary pada Microsoft Excel, pada penelitian ini akan membandingkan 2 jenis model yaitu model tanpa koordinasi yang merupakan kondisi di mana optimasi dilakukan secara masing-masing antara pembeli dan pemasok, sedangkan model dengan koordinasi merupakan kondisi di mana optimasi dilakukan secara terintegrasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jumlah lot ukuran optimal terdapat pada model dengan koordinasi dengan biaya total gabungan sebesar Rp.1.232.404.600,00, sedangkan pada model tanpa koordinasi sebesar Rp.1.280.191.700,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model dengan koordinasi mengalami penghematan sebesar Rp.47.787.100,00 atau sebesar 14.37%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectJoint Economic Lot Sizeen_US
dc.subjectManajemen Persediaanen_US
dc.subjectTransshipmenten_US
dc.subjectOptimasi Ukuran Loten_US
dc.titleOptimasi Ukuran LOT pada Sistem Rantai Pasok Multi Eselon dengan Reactive Lateral Transshipment (Studi Kasus: UMKM Batik X Yogyakarta)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19522131


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record