Identifikasi Kandungan Bahan Organik Alami pada Air Minum Isi Ulang dengan menggunakan Metode Fluorescence Excitation Emission Matrix
Abstract
Sebagian besar masyarakat saat ini lebih memilih untuk menggunakan air
minum isi ulang yang dinilai memiliki harga jauh lebih murah dari air minum dalam
kemasan. Namun, masyarakat masih meragukan kualitas dari air minum isi ulang karena
belum ada informasi yang jelas dari air minum isi ulang. Salah satu parameter penting
dalam air minum yaitu bahan organik alami (NOM), NOM secara langsung tidak
menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia. Namun, beberapa senyawa NOM dapat
bereaksi dengan klorin dan kloramin membentuk DBPs yang dianggap karsinogenik
dan/atau genotoksik. NOM juga dapat menyebabkan permasalahan operasional seperti
menurunkan keefektifan sistem desinfeksi UV serta dapat menyebabkan pengotoran
membran. Penelitian ini dilakukan untuk Identifikasi NOM pada air isi ulang dengan
metode Fluorescence Excitation Emission Matrix (EEM) yang akan mengukur
Fluorescence intensity dari sampel air mineral dan air reverse osmosis (RO) sehingga
bisa mendapatkan puncak dari fraksi NOM yaitu humic substances dan protein
subtances. Air mineral baik yang bersumber dari mata air pegunungan maupun air tanah
memiliki kandungan bahan organik yang sama namun dengan intesitas yang berbeda.
Sumber air berasal dari mata air pegunungan dengan peak didominasi oleh senyawa
fulvic acid-like (148,48-328,56), humic acid-like (96,03-208,31) dan tryptophan-like
(98,38-340,33), air mineral dengan sumber air berasal dari air tanah/air sumur dengan
peak didominasi oleh senyawa fulvic acid-like (158,31-419,34), humic acid-like (120,67-
264,62) dan tryptophan-like (114,43-287,65). Air RO yang bersumber pada mata air
pegunungan dan air tanah memiliki karakteristik yang berbeda, untuk air RO bersumber
pada mata air pegunungan peak didominasi oleh senyawa tyrosine-like (10,48-42,49)
dan tryptohan-like (6,79-45,76), sedangkan untuk air RO bersumber pada air tanah
didominasi oleh fulvic acid-like (47,76-365,35), humic acid-like (37,08-219,13) dan
tryptophan-like (33,61-229,22), air pada depot 10 memiliki karakteristik sama seperti air
RO yang bersumber pada air gunung namun dengan intensitas yang berbeda yaitu
didominasi oleh senyawa tyrosine-like (10,77) dan tryptohan-like (9,42).
Collections
- Environmental Engineering [1430]