Show simple item record

dc.contributor.authorWirotomo, Niti Bagus
dc.contributor.authorBudiman, Yosef
dc.date.accessioned2024-01-24T04:08:08Z
dc.date.available2024-01-24T04:08:08Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46956
dc.description.abstractBertambahnya industri manufaktur meningkatkan kebutuhan terhadap bahan baku, salah satunya adalah benzonitril. Hal tersebut tidak didukung dengan adanya produksi dalam negeri, sehingga diperlukan pendirian pabrik benzonitril. benzonitril dibuat dengan mereaksikan gas amonia dan toluena di dalam bed katalis Vanadium-Titanium-Oxide pada suhu 310-350°C dan tekanan 3 atm. Panas reaksi yang timbul dibawa oleh gas inert nitrogen, tetapi untuk menjaga suhu dalam batas aman dan efisien diperlukan cairan pendingin Dowtherm A. Gas yang keluar dari reaktor kemudian didinginkan hingga hidrokarbon sisa hasil benzonitril dan air terembunkan, sehingga terpisah dengan non condensable gas. Cairan yang terjadi dipisah antara fasa cair dan hidrokarbon. Fasa hidrokarbon kemudian didistilasi untuk mendapatkan produk benzonitril, sedangkan fasa cair yang mengandung amonia dipisahkan melalui stripper bersama cairan yang berasal dari absorber yang berfungsi menyerap amonia sisa yang terikut pada non condensable gas. Untuk mencapai kapasitas produksi 10.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku 2.291,44 kg/jam amonia, 1.527,62 kg/jam toluena, dan 9.162,99 kg/jam udara. Utilitas yang dibutuhkan meliputi air 80.892 kg/jam yang diperoleh dari air Laut Jawa, cairan pendingin Dowtherm A 377.038,75 kg/jam, 191.960,26 steam, bahan bakar UPL 11.785,89 kg/jam, udara tekan 29,91 m3/jam, dan listrik 3.315 Kw. Pabrik akan didirikan di daerah Lamongan, Jawa Timur di atas tanah seluas +2 ha, termasukperluasan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pabrik benzonitril memiliki tingkat resiko rendah (low risk) dengan menganalisis besaran pajak sebesar 22%, didapatkan katergori ROI minimal sebesar 11%, nilai POT maksimal sebesar 5 tahun, dan BEP sebesar 40-60%. Hasil evaluasi ekonomi menunjukkan beberapa poin, di antaranya: 1). Fixed Capital sebesar Rp602.692.018.553,29, 2). Working Capital sebesar Rp526.521.967.298,74, 3). Percent Return of Investment (ROI) Before Tax sebesar 30,62%, 4). Percent Return of Investment (ROI) After Tax sebesar 23,89%, 5). Pay Out Time (POT) Before Tax selama 2,5 tahun, 6). Pay Out Time (POT) After Tax selama 3 tahun, 7). Break Event Point (BEP)sebesar 50,67%, 8). Shut Down Point (SDP) sebesar 29,73%, serta 9). Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 17,79%. Ditinjau dari segi ekonomi, pabrik benzonitril dari amonia dan toluena dengan kapasitas 10.000 ton/tahun ini cukup menarik bila didirikan di Indonesia.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAmoniaen_US
dc.subjectToluenaen_US
dc.subjectBenzonitrilen_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Benzonitril dari Amonia dan Toluena Kapasitas 10.000 Ton/tahunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19521118


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record