Bioekstraksi Cinamaldehid dari Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) Sebagai Antioksidan dan Antibakteri melalui Fermentasi menggunakan Lactobacillus Plantarum
Abstract
Sebagian besar antioksidan dan antibakteri yang ada saat ini, terbuat secara sintesis
yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan bila digunakan secara berlebihan.
Kayu manis merupakan jenis rempah-rempah yang memiliki senyawa efektif
sebagai agen antioksidan dan antibakteri kuat pada produk makanan. Tujuan dari
penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh fermentasi terhadap proses ekstraksi
sinamaldehid dan mengevaluasi kemampuan dari bakteri Lactobacillus plantarum
dalam meningkatkan aktivitas antioksidan dan antibakteri kayu manis
(Cinnamomum burmannii) serta potensinya sebagai pengawet alami. Metode
penelitian yang digunakan ialah dengan bioekstraksi menggunakan bakteri untuk
mengekstrak senyawa aktif pada kayu manis, yang kemudian dikarakterisasi
menggunakan GC-MS, di uji aktivitas antioksidan dan antibkaterinya serta
diaplikasikan sebagai pengawet makanan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
kenaikan persen randemen ekstrak melalui proses fermentasi rata-rata sebesar
6,52%, jika dibandingkan dengan tanpa fermentasi sebesar 3%. Hasil uji aktivitas
antioksidan dan antibakteri mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan sampel
tanpa fermentasi dengan nilai IC50 tertinggi sebesar 18,43 ppm dan pada uji aktivitas
antibakteri juga mengalami kenaikan zona hambat tertinggi sebesar 13 mm pada
Staphylococcus aureus dan 11 mm pada Eshcerichia coli, dengan waktu fermentasi
optimum selama 1 hari. Hasil karakterisasi GC-MS senyawa yang dominan pada
sampel fermentasi selama 1 hari ialah Cinnamaldehyde sebanyak 82,08%. Hasil
aplikasi sampel sebagai pengawet menunjukan bahwa sampel ekstrak fermentasi
selama 1 hari mampu bertahan selama 5 hari dan lebih baik jika dibandingan dengan
tanpa fermentasi maupun dengan pengawet sintesis.
Collections
- Master of Chemistry [29]