Komparasi Momen Lentur dan Kebutuhan Tulangan Pelat Lantai berdasarkan Metode Desain Langsung dan Metode Koefisien Momen
Abstract
Pelat adalah struktur yang pertama kali menerima beban mati maupun beban hidup.
Plat lantai sendiri terdapat 2 macam yaitu pelat satu arah dan plat dua arah. Untuk
menghitung dan menganalisis momen lentur pada pelat lantai dapat dilakukan dengan
beberapa cara yang sudah ada, diantaranya yaitu menurut Metode Desain Langsung dan
Metode Koefisien Momen. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud untuk
membandingkan hasil momen lentur dan kebutuhan tulangan pelat lantai dari kedua metode
tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung besarnya momen yang terjadi pada
masing-masing pelat yang ditinjau menggunakan Metode Desain Langsung dan Metode
Koefisien Momen dan dibandingkan. Selanjutnya momen tersebut digunakan untuk
menghitung kebutuhan tulangan pada masing-masing tipe pelat dan perletakan pelat. Hasil
momen lentur yang didapat dari Metode Desain Langsung memiliki hasil yang lebih besar
dan cukup signifikan dibandingkan dengan menggunakan Metode Koefisien Momen. Pada
perhitungan Pelat S3B di daerah tumpuan, Metode Desain Langsung memiliki momen
yang lebih besar yaitu 329% lebih besar daripada Metode Koefisien Momen. Pelat S3
memiliki nilai momen terbesar yaitu 50,693 kNm pada bagian tumpuan. Dari perhitungan
tersebut dapat kita ketahui juga yang berpengaruh cukup besar dalam besaran momen yang
dihasilkan itu tergantung pada bentang pelat. Sedangkan untuk kebutuhan tulangan pelat
jika hanya mengacu pada besaran momen dan mengabaikan syarat jarak antar tulangan
didapatkan hasil jarak yang cukup signifikan. Untuk analisis yang mempertimbangkan
syarat jarak antar tulangan maka hasilnya menjadi tidak terlalu signifikan berbeda.
Collections
- Civil Engineering [4205]