Persepsi Terhadap Pernikahan Pada Dewasa Awal yang Ingin Menunda Pernikahan
Abstract
Dalam perjalanan hidupnya, setiap manusia pasti membutuhkan seseorang yang
kelak akan menjadi pendamping hidupnya. Adanya pendamping hidup, seseorang
bisa mencurahkan keluh kesahnya, tempat berbagi cerita, dan meraih mimpi
bersama. Hubungan percintaan yang serius antar dua orang tersebut akan berlabuh
pada sebuah pernikahan. Pernikahan merupakan penyatuan dua orang yang diikat
dengan janji suci dan disahkan oleh agama dan negara. Nikah, menikah, dan
pernikahan, tiga kata ini akan selalu menjadi salah satu topik yang ramai
dibicarakan terlebih di zaman sekarang. Salah satu tugas perkembangan dewasa
awal adalah menentukan pasangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
pernikahan dan kesiapan menikah lebih dalam lagi. Adapun responden dalam
penelitian ini yaitu laki – laki dan perempuan yang berada dalam usia dewasa
awal yaitu 18 - 40 tahun, dan belum memiliki pengalaman dalam pernikahan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi naratif dan
teknik analisis kualitatif. Proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan seseorang memilih untuk menunda
menikah adalah merasa mandiri, memiliki rencana lain, belum siap menikah, dan
belum menemukan orang yang tepat. Adapun makna dari sebuah pernikahan yaitu
suatu pengikatan janji suci, suatu bentuk komitmen seumur hidup, dan pernikahan
merupakan hal yang serius. Pernikahan dapat terjadi apabila sudah memiliki
kesiapan dari segi finansial dan mental. Sementara hal – hal yang perlu
dipersiapkan untuk melangsungkan pernikahan adalah kesiapan mental dan
kesiapan finansial.
Collections
- Psychology [2177]