Manajemen Konflik Anggota Kepolisian Subunit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kubu Raya Kalimantan Barat dalam menjalankan Tugas
Abstract
Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam dinamika
organisasi terutama bagi lembaga kepolisian yang bertugas memberikan layanan
kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konflik
yang dialami pada anggota kepolisian khususnya di Subunit Perlindungan
Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kubu Raya, Kalimantan Barat serta bagaimana
manajemen konflik yang diterapkan untuk mengatasi konflik tersebut. Penelitian
menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus dengan teknik analisis data
deskriptif. Pengumpulan data diperoleh melalui proses wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan konflik personal yang terjadi pada
anggota kepolisian berupa jam kerja yang tidak pasti dan tuntutan untuk selalu siap
kapanpun membuat kehilangan waktu untuk diri sendiri dan keluarga. Konflik
interpersonal yang terjadi yaitu adanya tuntutan masyarakat untuk menyelesaikan
laporan secepatnya sedangkan terdapat prosedur yang membutuhkan waktu dan
koordinasi. Gaya manajemen konflik yang diterapkan yaitu kompromi, kolaborasi,
kompetisi dan menghindar. Kompromi diterapkan ketika berhadapan dengan
masyarakat dalam menjelaskan fakta hukum. Kolaborasi diterapkan ketika
melakukan pembagian tugas dalam proses penyidikan dan penyelidikan. Kompetisi
diterapkan ketika menghadapi rekan kerja yang melakukan kesalahan. Menghindar
diterapkan ketika menghadapi permasalahan personal agar tidak menghambat
penyelesaian kasus. Penelitian ini menemukan adanya peran religiusitas dan
dukungan sosial yang dapat meminimalisir dampak konflik yang dirasakan.
Collections
- Psychology [2177]