dc.description.abstract | Pendirian pabrik biodiesel berbahan baku minyak jelantah yang rencananya akan
didirikan di Daerah Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini berdiri dengan
mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai,
tenaga kerja, perizinan dan kondisi sosial masyarakat sekitar. Pabrik ini
direncanakan dapat memproduksi biodiesel sebanyak 30.000 ton/tahun dengan
waktu operasi selama 24 jam/hari serta 330 hari/tahun. Banyaknya bahan baku yang
digunakan adalah minyak jelantah (WCO) sebanyak 264.202 kg/jam. Proses
produksi pada pabrik ini menggunakan bahan baku berupa limbah minyak goreng
dan methanol. Proses reaksi pembentukan dilakukan pada reaktor RATB dengan
katalis H2SO4 pada suhu 60°C dan tekanan 1 atm pada kondisi isothermal adiabatis.
Dikarenakan reaksi tersebut terlalu asam maka dibutukan KOH untuk
menetralisasi. Selanjutnya proses pemisahan pada hasil produk dan hasil samping
menggunakan decanter. Kemudian pemisahan hasil samping berupa K2SO4,
methanol, air menggunakan menara distilasi yang kemudian methanol untuk di
recyle ke reaktor. Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik ini berupa unit penyedia dan
pengolahan air, unit penyedia steam, unit penyedia udara instrumen dan unit
penyedia bahan bakar. Jumlah karyawan sebanyak 114 orang dengan bentuk
perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi jenis line
dan staff. Berdasarkan analisa kelayakan ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan
Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 14,64% dan setelah pajak
11,42%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 4,42 tahun dan setelah pajak 5,15
tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 46,07% serta Shut Down Point (SDP)
sebesar 9,24%. Discounted Cash Flow Rate (DCFR) terhitung sebesar 9,9%. Dari
data analisa kelayakan tersebut dapat disimpulkan bahwa pabrik ini memiliki
keuntungan dan layak untuk dikaji lebih lanjut. | en_US |