Analisis Beban Kerja menggunakan Metode Full Time Equivalent (FTE) (Studi Kasus: Divisi Batching Plant, PT. Kaltim Industrial Estate)
Abstract
Batching plant merupakan salah satu divisi yang ada di PT. KIE. Dalam
menyelesaikan sebuah proyek operator batching plant sering kali bekerja lembur. Hal
tersebut dapat disebabkan tingginya jumlah produksi, jarak lokasi proyek, akses lokasi
proyek, dan juga ketersediaan alat penunjang lainnya. Overtime yang dialami pekerja
membuat perusahaan harus membayarkan insentif lembur yang sesuai kepada pekerja.
Oleh karena itu, pengukuran beban kerja dan perhitungan insentif lembur yang optimal
diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Metode yang digunakan untuk
mengukur beban kerja adalah full time equivalent, yaitu metode yang mampu
mengkonversi waktu kerja pekerja kedalam indeks beban kerja. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui beban kerja yang dialami operator dan menentukan jumlah
tenaga kerja yang optimal. Hasil dari penelitian menunjukan dari 15 operator yang ada 4
diantaranya memiliki beban kerja dibawah rata-rata (underload), 3 operator memiliki
beban kerja normal dan 8 operator memiliki beban kerja diatas rata-rata (overload).
Usulan yang diberikan berdasarkan perhitungan beban kerja adalah dengan melakukan
penyesuaian terhadap jumlah operator yang ada dengan penambahan 6 operator pada
posisi driver mixer namun penambahan tenaga kerja harus mempertimbangkan aspek
biaya dan lainnya. Terdapat 10 operator yang layak diberikan insentif lembur sesuai
dengan KEP.102 /MEN/VI/2004 yaitu mekanik, BP operator 2 dan 8 driver mixer .
Collections
- Industrial Engineering [2235]