Analisis Produktivitas Kerja menggunakan Metode Work Sampling Serta Evaluasi Lingkungan Kerja Fisik pada Dakota Rumah Konveksi
Abstract
Permasalahan yang terjadi pada Dakota Rumah Konveksi yaitu seiring dengan
peningkatan pesanan terdapat keterlambatan produk sampai ke customer sesuai dengan
kesepakatan awal dan belum adanya penentuan waktu baku untuk pembuatan 1 unit
produk serta diperlukan evaluasi lingkungan kerja fisik sebagai penunjang
produktivitas. Maka tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengetahui kondisi lingkungan
kerja fisik. 2) mengetahui tingkat produktivitas kerja, 3) mengetahui waktu baku dan
beban kerja waktu, 4) memberikan rekomensasi perbaikan. Pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan wawancara serta pengamatan dan pengukuran secara
langsung di area kerja operator jahit. Metode Work Sampling merupakan salah satu
metode pengukuran kerja yang dapat digunakan untuk menentukan waktu baku dan
melakukan evaluasi kinerja pekerja untuk mengetahui kondisi nyata produktivitas dari
job deskripsi yang dilakukan pekerja, didalamnya terdapat peran lingkungan kerja fisik
yang mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan beban tugasnya. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa: 1) rata-rata tingkat pencahayaan sebesar 173,6 lux sehingga masih
belum memenuhi standar pencahayaan minimum, pengukuran suhu pada titik 1 dan 2
sebesar 27,7 oC juga masih kurang optimal sebagai kondisi yang nyaman untuk bekerja,
intensitas kebisingan masih aman yaitu dibawah NAB 85 dBA untuk pekerjaan selama
8 jam, 2) nilai performance rating pada operator 1 sebesar 78%, operator 2 sebesar
75%, dan operator 3 sebesar 82%, 3) waktu baku yang ditetapkan untuk penyelesaian 1
unit produk oleh operator jahit yakni sebesar 80,34 menit/unit dan beban kerja waktu
dari ketiga operator masuk dalam kategori underload karena nilai beban kerja <1 yakni
pada operator 1 sebesar 0,85, operator 2 sebesar 0,79, dan operator 3 sebesar 0,91, 4)
rekomendasi perbaikan menggunakan 5W+1H yang dapat diberikan antara lain
penambahan jumlah lampu, penambahan kipas angin di beberapa titik agar menjangkau
ke seluruh area kerja, menetapkan waktu baku, memberikan bonus insentif, memberikan
pelatihan karyawan, serta menetapakan SOP dan melakukan pengawasan selama
bekerja.
Collections
- Industrial Engineering [2247]