Analisis Peresepan Obat pada Pasien Prolanis dan Program Rujuk Balik (PRB) berdasarkan Indikator Peresepan WHO di Apotek Sembada
Abstract
Latar belakang: Peresepan berdasarkan indikator WHO yang telah dilakukan pada
beberapa fasilitas kesehatan di Indonesia masih menunjukan bahwa hasilnya tidak
sesuai dengan nilai estimasi WHO. Kegagalan pada saat pengobatan dapat
berpotensi dalam menyebabkan kerugian, selain itu juga berpotensi membahayakan
kondisi pasien.
Tujuan: Mengetahui analisis peresepan obat pada pasien Prolanis dan Program
Rujuk Balik (PRB) berdasarkan indikator WHO di Apotek Sembada.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan
rancangan cross-sectional. Sampel penelitian berupa resep pasien Prolanis dan PRB
pada bulan September tahun 2022 dengan jumlah 255 sampel. Pengambilan sampel
dilakukan di Apotek Sembada pada bulan Maret hingga Mei 2023 menggunakan
teknik simple random sampling.
Hasil: Hasil analisis peresepan obat pada penelitian ini menunjukan rata-rata
jumlah obat tiap lembar resep 2,78. Persentase item obat yang diresepkan dengan
nama generik 81,10%, peresepan obat dengan antibiotik 0%, peresepan obat dengan
sediaan injeksi 7,84%, peresepan sesuai dengan Formularium Nasional 100%, rata-
rata biaya tiap lembar resep Rp82.206 (±SD Rp135.545).
Kesimpulan: Pola peresepan obat di Apotek Sembada telah sesuai dengan target
WHO meliputi persentase item obat sesuai dengan formularium nasional,
sedangkan rata-rata jumlah obat tiap lembar resep, persentase item obat yang
diresepkan dengan nama generik, antibiotik, dan injeksi belum sesuai.
Collections
- Pharmacy [1481]