Evaluasi Kemampuan Rotation Biological Contactor (RBC) dalam Penyisihan Nitrit, Nitrat dan Amonia Pada Ipal Komunal Ngudi Mulyo dan Tirto Mili

Abstract

IPAL komunal digunakan sebagai pengolahan air limbah domestik dalam mengurangi pencemaran air, Penilitian menunjukan jika ipal komunal banyak mengalami permasalahan perawatan Pada operasional IPAL terdapat permasalahan seperti hasil effluent yang berbau busuk dan memiliki warna keruh (Elvano I. Lumunon et al,2021), Terdapat beberapa usaha peningkatan efektifitas IPAL komunal, salah satunya dengan menggunakan unit RBC, Penambahan unit RBC meningkatkan efektifitas pengolahan IPAL yang cukup besar mengurangi konsentrasi parameter yang ditinjau (Putri N. Melyadi et al, 2022), Dalam penelitian ini ingin mengetahui apakah unit RBC mampu dalam melakukan Peningkatan efektifitas penyisihan khususnya COD,TSS dan Amonia Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bagian dari proses RBC itu sendiri, seperti limbah BOD, waktu tinggal, limbah NH4N, dan pemuatan NH3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keragaman dan kelimpahan bakteri nitrifikasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengambil sampel langsung dari instalasi pengolahan air limbah dan studi literatur. Data yang diperoleh berupa sampel uji dari RBC, dalam penelitian kali ini lebih di fokuskan pada efesiensi dan pembentukan dalam nitrifikasi padaa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Ngudi Mulyo, Tirto Mili Yogyakarta.Dalam proses nitrifikasi pada unit RBC IPAL Ngudi Mulyo dan unit RBC IPAL Tirto Mili, bahwa dapat disimpulkan bahwa nitrifikasi pada unit RBC IPAL Ngudi Mulyo dan unit RBC IPAL Tirto Mili tidak optimal dalam melakukan nitrifikasi, 3. Dengan mengacu ke baku mutu PERMEN LHK NO P.68/Menlhk-Setjen/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik dalam penyisihan nitrifikasi di kedua IPAL performa yang paling cukup mencolok yaitu IPAL Ngudi Mulyo.Diperlukan nya investigasi ulang dalam upaya meningkatkan performa penyisihan di kedua IPAL yaitu Tirto Mili dan Ngudi Mulyo dan perlu adanya penyujian selain seperti minyak & lemak, TN, atau Total coliform untuk memperkuat investigasi dalam upaya meningkatkan performa penyisihan di kedua IPAL yaitu Tirto Mili dan Ngudi Mulyo