Penerapan Metode SIX SIGMA dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam meminimasi terjadinya Defect pada Proses Produksi (Studi Kasus di Pt. Sandang Asia Maju Abadi)
Abstract
PT. Sandang Asia Maju Abadi merupakan industri tekstil yang bergerak di bidang tekstil hingga
pembuatan celana. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah masih adanya produk cacat
di dalam proses produksinya untuk mengurangi penyebab yang timbul cacat, maka perlu adanya
analisis potensi penyebab adanya cacat yang menyebabkan terjadinya produk defect dan
pebaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produknya. Penelitian ini menggunakan
metode Six Sigma untuk mengetahui karakteristik cacat produk, faktor yang menyebabkan
defect pada produk dan perbaikan untuk faktor dari penyebab cacat tersebut dan untuk metode
FMEA digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan berdasarkan nilai RPN.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat 4 jenis cacat yang terjadi, yaitu jahitan
loncat, Jahitan terjepit, Jahitan sambungan dan Jahitan kerut. Diketahui persentase cacat
tertinggi berdasarkan diagram adalah jenis cacat jahitan loncat 36% atau 535 pcs. Berdasarkan
hasil perhitungan, yaitu nilai DPMO didapatkan sebesar 25.142,27 dengan nilai sigma 3,52, dan
untuk nilai grafik peta kendali menunjukkan diketahui proses produski masih belum stabil.Hasil
dari analisis FMEA berdasarkan nilai RPN tertinggi yaitu kurangnya pemahaman pekerjadan
pekerja yang kurang teliti. Dalam menentukan usulan rencana tindakan perbaikan
menggunakan metode 5W+1H.
Collections
- Industrial Engineering [2224]