Sintesis dan Karakterisasi Nanokomposit Fe3o4–ag2o/selulosa untuk Adsorpsi Metformin di Lingkungan Berair
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang sintesis nanokomposit Fe3O4–Ag2O/Selulosa
untuk adsorpsi metformin dilingkungan berair yang menggunakan limbah tandan
pisang sebagai bahan pembuatan selulosa. Metformin merupakan obat
antidiabetes yang diresepkan untuk pengidap diabetes melitus tipe 2. Metformin
dalam bentuk limbah dapat berubah menjadi produk guanylurea yang berbahaya
bagi ekosistem lingkungan. Oksida besi dan oksida perak diperoleh dari metode
kopresipitasi menjadi paduan logam (alloy) yang diembankan pada selulosa
menjadi nanokomposit Fe3O4–Ag2O/Selulosa sebagai adsorben dengan metode
hidrotermal pada suhu 200°C. Adsorben digunakan untuk mengadsorpsi limbah
metformin yang dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, SEM-EDX, GSA, dan
VSM. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa spektrum nanokomposit Fe3O4–
Ag2O/Selulosa diperoleh puncak ikatan O dari selulosa dengan Fe menjadi (Fe-O)
dengan bilangan gelombang 560 cm-1
dan ikatan O dengan Ag (Ag-O) pada 611
cm
-1
yang teridentifikasi memiliki fase kristal dengan struktur face centered cubic
(fcc) dengan sudut 2θ pada 22,71° (110), 32,42° (200), 38,28° (211), 44,47°
(220), 57,71° (222), dan 64,58° (321). Ukuran rata-rata kristal pada nanokomposit
Fe3O4–Ag2O/Selulosa adalah 27,8 nm. Nanokomposit Fe3O4–Ag2O/Selulosa
memiliki luas permukaan total dan luas permukaan spesifik masing-masing yaitu
3,84 m2
/g dan 74,279 m2
/g serta ukuran pori yaitu 7,429 nm yang termasuk
ukuran mesopori dengan kurva isoterm adsorpsi tipe IV. Citra persebaran unsur
pada pori permukaan nanokomposit Fe3O4–Ag2O/Selulosa merata serta
mengandung unsur Ag 49,37%, C 18,20%, O 15,04%, dan Fe 3,42%. Sifat
kemagnetan bahan nanokomposit Fe3O4–Ag2O/Selulosa adalah paramagnetik
dengan nilai magnetisasi saturasi yaitu 2,55 emu/g. Efektivitas adsorpsi limbah
metformin maksimum terjadi pada pH 2 sebanyak 57,992%, konsentrasi 500 ppm
sebanyak 91,126%, massa adsorben 0,2 g yaitu 92,633%, waktu kontak 90 menit
yaitu 89,434%, dan pada suhu ruang 25°C sebanyak 90,460%. Model kinetika
adsorpsi mengikuti model isoterm Freundlich dan pseudo orde dua.
Collections
- Master of Chemistry [29]