Analisis Hubungan Indeks Kerentanan Seismik dan Ketebalan Lapisan Sedimen terhadap Risiko Gempa Bumi di Kecamatan Pacitan menggunakan Metode Hvsr (Analysis Of The Relationship Between Seismic Vulnerability Index and Sediment Thickness to Earthquake Risk in Pacitan District Using Hvsr Method)
Abstract
Gempa bumi merupakan getaran yang terjadi dibawah permukaan bumi dimana energinya
dapat menyebar ke segala arah dan dapat dirasakan hingga permukaan bumi. Kerusakan bangunan
yang terjadi akibat gempa bumi dapat disebabkan oleh faktor geologi, seperti ketebalan lapisan
sedimen di wilayah tersebut. Kondisi wilayah yang memiliki lapisan sedimen yang tebal dapat
meningkatkan faktor amplifikasi sehingga menimbulkan getaran yang lebih kuat walaupun jauh dari
pusat gempa bumi. Langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi
akibat gempa bumi adalah mengidentifikasi ketebalan lapisan sedimen dan indeks kerentanan
seismik terutama pada Kecamatan Pacitan. Kecamatan Pacitan merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Pacitan yang mempunyai tingkat bahaya tinggi terhadap gempa bumi. Hal ini diperparah
dengan adanya Sesar Grindulu yang terbentang pada Kecamatan Pacitan, Kecamatan Arjosari, dan
Kecamatan Tegalombo.
Penelitian ini dilakukan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan alat
digital seismograph merek Lunitek Triton 5s. Pengukuran sinyal mikrotremor dilakukan selama 30
menit pada 47 titik pengukuran dengan interval 1,5 km yang tersebar di Kecamatan Pacitan. Data
hasil pengukuran nantinya akan dianalisis dengan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral
Ratio) sehingga diperoleh kurva HVSR yang merepresentasikan nilai frekuensi dominan (f0
) dan
faktor amplifikasi (Ag). Setelah itu, kurva H/V dilakukan inversi untuk mendapatkan nilai kecepatan
geser tanah hingga kedalaman 30 meter (Vs30). Berdasarkan ketiga parameter tersebut nantinya akan
dihitung sehingga diperoleh nilai ketebalan lapisan sedimen (h) dan indeks kerentanan seismik (Kg).
Hasil dari penelitian didapatkan nilai ketebalan lapisan sedimen berkisar antara 6,17 m
hingga 324,10 m dimana lapisan sedimen paling tebal berada pada bagian selatan sedangkan pada
bagian utara memiliki ketebalan lapisan tipis. Nilai indeks kerentanan seismik berkisar antara
0,119880098 hingga 89,09713 dimana sebagian besar wilayah masuk kedalam kategori rendah.
Nilai indeks kerentanan seismik dengan ketebalan lapisan sedimen memiliki hubungan yang kuat
dimana nilai koefisien korelasi dari kedua variabel tersebut adalah +0,729654764. Selain itu,
berdasarkan analisis regresi linier didapatkan bahwa pengaruh nilai indeks kerentanan terhadap nilai
ketebalan lapisan sedimen sebesar y = 28,00279378 + 2,119353882x. Hubungan antara kedua
variabel tersebut memiliki pengaruh pada risiko karena pada saat lapisan sedimen tebal dan indeks
kerenatanan seismik tinggi memungkinkan wilayah tersebut akan mengalami perbesaran gelombang
atau amplifikasi. Apabila terjadi perbesaran gelombang maka getaran gempa bumi yang dirasakan
dipermukaan akan semakin besar sehingga dapat meningkatkan risiko kerusakan akibat gempa
bumi.
Collections
- Civil Engineering [4205]