Studi Korelasi Harapan dan Distres Psikologi pada Korban Ghosting Emerging Adults
Abstract
Ghosting merupakan fenomena yang sedang populer diperbincangkan oleh kalangan
usia emerging adults, yakni salah satu cara yang digunakan untuk memutuskan
hubungan dengan seseorang secara tidak langsung dan tiba – tiba menunjukkan
tindakan seperti pengabaian, pemblokiran, dan pembatalan pertemanan di media
sosial yang dianggap dapat menyebabkan beberapa efek negatif (distres psikologi)
bagi penerimanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
harapan dan distres psikologi pada korban ghosting emerging adults. Hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu adanya hubungan negatif antara harapan dan
distres psikologi pada korban ghosting emerging adults. Pengambilan data pada
penelitian ini melibatkan sebanyak 260 responden emerging adults di Indonesia
berusia 18 sampai 25 tahun, berjenis kelamin perempuan atau laki-laki, pernah
menjalani kencan atau pendekatan hubungan romantis melalui media sosial secara
intens baik secara video call, pesan elektronik, voice call, dan lain-lain, serta
memiliki pengalaman mengalami minimal satu jenis perilaku ghosting saat menjalani
kencan atau pendekatan hubungan romantis minimal dalam kurun waktu satu bulan
terakhir dengan lamanya hubungan minimal 2 bulan. Pengambilan data menggunakan
teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan skala harapan (Adult Hope Scale (AHS-12)) yang dikembangkan oleh
Snyder (1991) yang diadaptasi peneliti melalui proses penerjemahan dari bahasa
inggris menjadi bahasa indonesia dan skala distres psikologi (The Kessler
Psychological Distress (K-10)) yang berlandaskan teori dari Kessler dan telah
diadaptasi oleh Azzahra (2017). Hasil uji hipotesis penelitian ini menunjukkan
bahwa hipotesis diterima. Dapat diartikan bahwa, semakin tinggi harapan, maka
semakin rendah distres psikologi.
Collections
- Psychology [2185]