dc.description.abstract | erbagai proyek infrastruktur saat ini sedang dilaksanakan atau direncanakan di Indonesia di
bidang pembangunan sarana dan prasarana. Pada proyek infrastruktur dari tiga tahun terakhir angka
kecelakaan kerja meningkat terus . Salah satu contoh kasus pada pembangunan jembatan Sekarteja
yang mempunyai panjang 23 meter yang dikerjakan oleh CV Pilar Emas selaku kontraktor
pengecoran lantai dan gelagar jembatan, yang diamana proyek ini berada di Kecamatan Selong
Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat yang mengakibatkan kecelakaan kerja, mereggut
korban jiwa dan juga mengakibatkan kerugian material. Maka dari itu dilakukan penelitian tentang
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Pembangunan Jembatan Sekarteja
Lombok Timur menggunakan Metode Fault Tree Analysis.
Metode FTA adalah metode mencari akar atau penyebab dasar (basic event) dari top event,
diindentifikasi pada bentuk pohon logika kearah bawah. Selanjutnya menganalisis lebih lanjut
penyebab dasar menggunkan aljabar Boolean, kemudian dicari minimal cut setnya untuk
menemukan kombinasi dari beberapa kejadian sampai hasilnya tidak dapat direduksi atau
disederhanakan lagi. Dan berikutnya analisis kombinasi aljabar boolean menggunanakan difinisi
dan teorema. Setelah itu membuat pengendalian risikonya menggunakan pendekatan hirarki.
Dihasilkan beberapa basic event atau penyebab dasar dari top event yang berpotensi sebagai
penyebab kecelakaan konstruksi pada kecelakaan proyek jembatan Sekarteja yang berada di
Kecamatan Selong Lombok Timur yaitu kejadian dasar yang dapat diketahui akar penyebab
kecelakaan kerja pada peracah yang roboh dan dibagi manjadi 4 faktor utama dalam kecelakan
tersebut yaitu faktor pekerja, faktor bahan, faktor manajemen, dan faktor lingkungan) menghasilkan
8 kegagalan yang berdasarkan pada hasil FTA yaitu, kurang pengetahuan dan kurang terampil dalam
pemasangan perancah disebabkan oleh tidak ada pengalaman, tidak sesuai keahlian, kurangnya
pendidikan, metode karja yang salah dikarenakan perubahan teknis pemasangan perancah yang
mendadak yang dikarenakan tidak ada peringatan dari pengawas dan mandor yang kurang disiplin,
tidak sesuai ukuran dikarenakan menggunakan bahan perancah bekas dan untuk menekan anggaran,
umur kayu yang masih muda dikarenakan meremehkan prosedur dan tidak menganalisis bahan,
kurangnya pengawasan dikarenakan kurangnya kedisiplinan dan tidak ada tim HSE dalam
pengawasan disebabkan oleh tidak ada anggaran untuk pengawasan, kurang sosialisasi dan
penyuluhan dikarenakan tidak adanya jadwal atau waktu khusus dan tidak ada pelatihan, area kerja
yang ekstrim dan tinggi salain itu juga adanya mata air yang mengalir. | en_US |