Show simple item record

dc.contributor.authorTama, Bintang Satria
dc.contributor.authorHandoyotomo, Handoyotomo
dc.date.accessioned2023-10-24T13:06:36Z
dc.date.available2023-10-24T13:06:36Z
dc.date.issued2021-11-30
dc.identifier.isbn978-602-450-652-0
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/45677
dc.description.abstractIndustri bangunan saat ini belum efisien, dengan hampir sepertiga proyek kehilangan target anggaran atau jadwal. Desainer dan pembangunan oleh delivery struktur dan kontrak tradisional, menciptakan ketidakpercayaan dan mencegah wawasan konstruksi membuat desain menjadi lebih efektif. Menurut penelitian AIA untuk Dewan Eksekutif Komponen Arsitektur (CACE) AIA, hampir 40 persen proyek berakhir terlambat dari jadwal dan lebih dari 60 persen melebihi anggaran menggunakan model delivery tradisional, tetapi presentase itu berkurang setengahnya untuk model collaborative delivery. Kajian ini dilakukan guna menemukan perbedaan-perbedaan mendasar pada dengan mempraktikkan kedua metode delivery pada satu proses pekerjaan arsitektur yang sama. Guna dapat dihimpun dan memperkaya solusi-solusi baru praktik dunia AEC (Architecture, Engineering & Construction) yang lebih efisien.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseriesSIA 2020;
dc.subjectmetode deliveryen_US
dc.subjectAECen_US
dc.subjectefisienen_US
dc.titleAnalisa Biaya Struktur Bangunan Dengan Metode Delivery Konvensional Dan IPD Studi Kasus: RM Pringsewu Pangandaran, Jawa Baraten_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record