| dc.description.abstract | Dalam perkembangan zaman material konstruksi pada sebuah perencanaan biaya sangat
berpengaruh terhadap kinerja bangunan. Metode Traditional Project Delivery (TPD) yang saat ini
masih banyak digunakan oleh pihak pembangunan proyek di Indonesia masih memiliki beberapa
keterbatasan. Dalam proyek yang dilakukan dengan kontrak panjang maupun pendek sering
terindikasi sebuah masalah. Kesalahan bisa disebabkan dari laporan keuangan, pelaksanaan kontruksi,
pemilihan material, dll. Salah satunya dalam proyek kantor yaitu Office & Workshop Bengkel di Bekasi
ini pemilihan struktur dengan menggunakan material rangka baja, dimana material baja tersebut
sangat memakan biaya yang banyak. Teknologi baru dapat membantu dan memberikan peluang untuk
berkembang menjadi efektif dan efesien, sehingga teracapainya cost effective dalam kinerja biaya
perencanaan sebuah proyek. Integreted Project Delivery (IPD) adalah pendekatan untuk meningkatkan
implementasi proyek. Metode IPD berbeda dengan metode TPD, dimana IPD memberikan efisiensi,
penghematan biaya dan dapat meningkatkan produktivitas untuk konstruksi bangunan, salah satunya
dengan menggunakan BIM. Penggunaan BIM ini berfungsi untuk cross check sebagai prosedur
komunikasi dan kolaborasi antar stakeholder, dari penggunaan teknologi yang dipakai dapat
mengidentifikasi prosedur quality control, dan struktur model. Metode penelitian dilakukan secara
kuantitatif, dengan melakukan analisis komparasi antara metode TPD dengan metode IPD. Untuk itu
penelitian ini dapat mengetahui biaya yang tidak diduga, sehingga kesalahan sebelumnya dapat
dihindari dan diperbaiki. | en_US |
