| dc.description.abstract | Perancangan suatu gedung tahan gempa tidak dapat dipisahkan antara kekuatan struktur dan bentuk geometri gedung, jika struktur kuat namun geometri cendrung melemahkan struktur, maka kegagalan struktur akibat gaya-gaya dan momen yang tak terduga yang disebabkan oleh pengaruh gempa dapat terjadi, karena itu suatu gedung tahan gempa idealnya memiliki suatu bentuk yang simetris, agar tidak ada eksentrisitas antara pusat massa dan pusat kekakuan. Jikapun ada bentuk-bentuk khusus yang ingin dicapai untuk meningkatkan estetika dan nilai visual suatu gedung, maka sebaiknya dirancang agar memiliki geometri yang tetap simetris salah satunya cara untuk mencapai ini yaitu dengan menggunakan dilatasi.
Gedung Bookstore UII adalah salah satu contoh sebuah gedung yang memiliki nilai visual tinggi, karena memiliki bentuk ireguler yang unik dan geometri asimetris, namun bentuk dan geometri ini juga meningkatkan risiko terjadinya gaya dan momen tak terduga akibat gempa. Di penelitian ini dilakukan sebuah percobaan pemodelan struktur Bookstore UII dengan menggunakan 2 variasi dilatasi yang didesain menggunakan analisis gempa respons spektrum.
Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan dilatasi pada Gedung Bookstore UII memberikan beberapa pengaruh positif secara keseluruhan gedung, seperti adanya penurunan nilai simpangan dan penurunan gaya geser dan momen pada kolom di salah satu varian dilatasi. namun dilatasi tidak mengurangi eksentrisitas antara pusat massa dan pusat kekakuan gedung secara signifikan, yang mengakibatkan ketidakberaturan torsional masih terjadi pada pemodelan gedung dengan maupun tanpa dilatasi | en_US |
