Hubungan Tingkat Stres Terhadap Kejadian Melasma Pada Karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Abstract
Latar Belakang : Melasma adalah salah satu kelainan melanosis pada wajah yang ditandai dengan adanya makula dan patch hiperpigmentasi dan utamanya terjadi di wajah yang disebabkan oleh berbagai faktor termasuk stres. Adanya melasma dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup seseorang. Pada masa sekarang, seringkali karyawan mengalami stres akibat pekerjaan maupun diluar pekerjaan. Oleh karena itu, stres yang dialami karyawan berkemungkinan dapat muncul sebagai gangguan kulit yaitu melasma.
Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara tingkat stres terhadap kejadian melasma pada karyawan FK UII
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross-sectional dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember-Januari 2023. Sebanyak 56 responden memenuhi kriteria inklusi penelitian. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square.
Hasil : Terdapat 49 responden (87,5%) yang menderita melasma dan mayoritas tingkat stres sedang sebanyak 30 (53,6%). Selain itu, didapatkan juga faktor risiko usia, faktor genetik, paparan sinar matahari, penggunaan kosmetik, dan tipe kulit. Hasil analisis menunjukkan, tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian melasma (p-value = 0,693) dengan nilai OR yang didapat adalah 1,636.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian melasma pada karyawan FK UII.
Collections
- Medical Education [2284]