| dc.description.abstract | Kegiatan pembelajaran anatomi sistem pencernaan saat ini menggunakan
modul atau buku panduan sebagai media pembelajaran yang hanya mampu
memberikan tampilan dari satu sisi prespektif untuk organ anatomi. Salah satu
buku panduan yang sering digunakan adalah buku Sobotta. Menurut Salah satu
dokter UNISI POLIFARMA sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Indonesia yaitu Dr. Dimas Satya Hendra, informasi yang diperoleh menjadi
terbatas dan tidak tersampaikan kepada mahasiwa jika hanya berpatok pada
buku tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan media pembelajaran berupa
Augmented reality Disgestive System. Augmented reality (AR) adalah sebuah
teknologi yang menggabungkan objek dari dunia nyata dan objek virtual yang
mampu menampilkan lebih banyak prespektif tampilan organ anatomi khususnya
digestive system dalam kondisi realtime. AR merupakan variasi dari Virtual
Environments (VE), atau yang lebih dikenal dengan istilah Virtual Reality (VR).
Teknologi VR membuat pengguna tergabung dalam sebuah lingkungan virtual
secara keseluruhan. Dengan teknologi ini kita dapat membuat segala hal yang
abstrak atau virtual bisa kelihatan nyata atau real. Untuk mendukung kebutuhan
penelitian, metode yang digunakan berupa pengumpulan data, analisis kebutuhan
sistem dan perancangan perangkat lunak serta pembangunan sistem.
Pembangunan sistem dilakukan dengan membangun objek acuan berupa marker
dengan pola yang telah ditentukan agar mampu menampilkan obyek 3D digestive
system. Augmented reality digestive system yang akan dibuat dalam penelitian
berupa aplikasi berbasis android. Demi mencapai hasil yang maksimal, sistem
akan diuji berdasarkan pengujian fungsionalitas sistem yang bertujuan untuk
mengevaluasi kualitas tampilan dan interaksi aplikasi. Pengujian selanjutnya
berdasarkan uji materi sistem yang dilakukan dengan observasi kepada dosen
Fakultas Kedokteran Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. | id |
