dc.description.abstract | Latar Belakang: Nyeri merupakan masalah yang dialami 20% orang dewasa
secara global. Nyeri memiliki hubungan timbal balik dengan kecemasan dan
depresi. Dalam pengobatannya, dibutuhkan terapi komplementer untuk
memberikan terapi secara menyeluruh. Aromaterapi memiliki kandungan linalool
dan linalyl acetate yang berpotensi mampu meredakan nyeri dan kecemasan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan aromaterapi
inhalasi ekstrak lavender sebagai pereda kecemasan terhadap nyeri.
Metode Penelitian: Penelitian ini berbentuk randomized controlled trials dengan
single-blind randomization. Sebanyak 68 partisipan dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok kontrol (uap air) dan kelompok intervensi (uap minyak esensial
lavender). Minyak esensial ekstrak lavender diuji dengan instrumen GC-MS untuk
mengetahui kandungan linaloolnya. Sebelum diberikan pemaparan, partisipan
mengisi kuesioner NRS pretest terlebih dahulu. Kemudian diberikan paparan
aromaterapi lavender dengan konsentrasi 2 ml minyak esensial dengan 40 ml air
murni. Kemudian, partisipan mengisi kuesioner NRS postest dan kuesioner STAI.
Skor kecemasan dan skor nyeri kemudian dianalisis dengan uji Wilcoxon dan uji T
berpasangan. Kemudian selisih skor pretest dan postest diuji menggunakan uji
Mann-Whitney.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada variabel
nyeri ataupun kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Secara menyeluruh, penurunan rerata skor nyeri dan kecemasan kelompok
intervensi jauh lebih baik dibandingkan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Aromaterapi minyak esensial ekstrak lavender mampu memberikan
efek pereda kecemasan atau bahkan pereda nyeri sehingga dapat dipilih sebagai
terapi komplemen terhadap nyeri. | en_US |