Show simple item record

dc.contributor.authorGeasill, Afifah Balqis
dc.date.accessioned2023-07-13T06:35:03Z
dc.date.available2023-07-13T06:35:03Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/45186
dc.description.abstractJatuhnya hukuman pidana yang mengakibatkan seseorang harus menyandang gelar warga binaan di dalam lembaga pemasyarakatan merupakan kondisi yang tidak diharapkan oleh setiap individu. Hal memiliki dampak pada kondisi regulasi emosi di kalangan para warga binaan. Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan self compassion dan regulasi emosi pada warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara self compassion dan regulasi emosi pada warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Banyaknya subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 156 orang dengan kriteria mulai dari usia 18 tahun dan sedang menjalani masa tahanan di dalam lembaga pemasyarakatan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self compassion milik Neff (2003) dan skala regulasi emosi milik Gross (2007). Hasil penelitian dengan menggunakan uji korelasi Pearson menghasilkan nilai signifikansi p= <.001 (p<0.05) dengan koefisien korelasi sebesar r= 0.665 .Maka dari itu, hipotesis yang diajukan oleh peneliti dapat diterima.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectself compassionen_US
dc.subjectregulasi emosien_US
dc.subjectwarga binaanen_US
dc.subjectlembaga pemasyarakatanen_US
dc.titleSelf Compassion dan Regulasi Emosi Pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19320028


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record