Show simple item record

dc.contributor.authorRizkia, Azza
dc.date.accessioned2023-06-21T08:22:37Z
dc.date.available2023-06-21T08:22:37Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/45068
dc.description.abstractIsu kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu isu yang sering terjadi di Korea Selatan dimana adanya budaya patriarki yang berkembang dan masih mengakar di masyarakat menjadi awal mula terjadinya kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekerasan kultural terhadap perempuan di Korea Selatan pada masa pemerintahan Moon Jae In. Pada penelitian ini penulis menggunakan konsep Kekerasan Kultural John Galtung dalam meninjau kekerasan terhadap perempuan di Korea Selatan pada masa pemerintahan Moon Jae-In. Melalui teori ini penulis dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya isu kekerasandi Korea Selatan dengan menggunakan beberapa aspek yang relevan yaitu aspek agama, ideologi, seni dan kosmologi. Hasil dari penelitian ini adalah konsep kekerasan kultural menurut John Galtung berhasil menjawab rumusan masalah terkait kekerasan yang terjadi terhadap perempuan di Korea Selatan karena budayapatriarki yang masih kuat di masyarakat. Budaya ini menganggap bahwa perempuan hanya sebagai objek yang harus patuh dan tunduk pada kehendak laki-laki, sehingga memicu terjadinya berbagai bentuk kekerasan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKekerasan Kulturalen_US
dc.subjectPerempuanen_US
dc.subjectKorea Selatanen_US
dc.subjectPemerintahan Moon Jae Inen_US
dc.titleKekerasan Kultural Terhadap Perempuan di korea Selatan pada Masa Pemerintahan Moon Jae Inen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18323201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record