Show simple item record

dc.contributor.authorPRANA SUKMA RAGAWIDYA
dc.date.accessioned2023-05-23T06:49:31Z
dc.date.available2023-05-23T06:49:31Z
dc.date.issued2023-04
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/44894
dc.description.abstractHingga tahun 2018 di Indonesia, rumah tangga dengan akses sanitasi layak mencapai 74,58%, termasuk akses sanitasi aman yang mencapai 7,42%. Masih memiliki gap 7,58% untuk mencapai target akses sanitasi yang aman sebesar 15% pada tahun 2024. Sejak tahun 2005, Kota Semarang telah membangun fasilitas pelayanan Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) komunal di beberapa permukiman. Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) komunal yang sudah dibangun di kota Semarang berjumlah 197 unit. Penilaian tingkat keberlanjutan IPAL merupakan hal yang penting dilakukan untuk mengidentifikasi kelebihan serta kekurangan dari IPAL tersebut. Dari kelebihan dan kekurangan yang telah diidentifikasi, pengelola IPAL dapat mengevaluasi terkait kondisi IPAL agar memenuhi aspek keberlanjutan yang membuat IPAL tersebut dapat berfungsi dengan baik untuk waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan instrument penilaian tingkat keberlanjutan (aspek dan variable penilaian), melakukan evaluasi aspek ekonomi, sosial, kelembagaan, lingkungan dan teknis IPAL Komunal Tegalsari, Pedalangan, dan Podorejo, dan melakukan evaluasi keberlanjutan dengan menggunakan metode Sustainability Index pada IPAL Komunal Tegalsari, Pedalangan, dan Podorejo. Instrumen yang dirumuskan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan kepada pengelola dan pengguna yang sebelumnya telah divalidasi oleh dosen pembimbing tugas akhir. IPAL Komunal Tegalsari memiliki nilai persentase indeks keberlanjutan aspek ekonomi 67%, aspek lingkungan 85%, aspek sosial 59%, aspek lembaga 78%, dan aspek teknis 68%. IPAL Komunal Pedalangan memiliki nilai persentase indeks keberlanjutan aspek ekonomi 69%, aspek lingkungan, 75%, aspek sosial 73%, aspek lembaga 75%, dan aspek teknis 53%. IPAL Komunal Podorejo memiliki nilai persentase indeks keberlanjutan aspek ekonomi 60%, aspek lingkungan 65%, aspek sosial 52%, aspek lembaga 71%, dan aspek teknis 60%. Nilai tingkat keberlanjutan IPAL Komunal Tegalsari, Pedalangan, dan Podorejo secara berurutan yaitu 71%, 69%, dan 62%.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePenilaian Tingkat Keberlanjutan Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Domestik Komunal Tegalsari Semarang, Ipal Komunal Pedalangan Semarang, Dan Ipal Komunal Podorejo Semarangen_US
dc.Identifier.NIM18513176


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record