dc.description.abstract | PT. Indotechnik Engineering merupakan perusahaan manufaktur. Pada proses produksi VSensor
masih terdapat hal yang menambah waktu dan biaya pembuatan, namun tidak
menambah nilai pada produk tersebut, sehingga dapat dikategorikan sebagai pemborosan atau
waste. Waste yang teridentifikasi di perusahaan ini antara lain adanya Defect, Transportation,
serta OverProduction. Untuk identifikasi dan reduksi waste dilakukan pendekatan Lean
Manufacturing. Penelitian ini menggunakan metode Value Stream Mapping (VSM) untuk
pemetaan aliran produksi dan aliran informasi terhadap suatu produk pada tingkat total
produksi, serta analisis Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) untuk mengetahui penyebab
kegagalan proses yang terjadi di lini produksi. Identifikasi waste diawali dengan penggambaran
current state map, lalu dilakukan analisis waste ke dalam kategori 7 waste. Setelah itu
dilakukan analisis akar penyebab menggunakan Fishbone diagram, dan analis FMEA untuk
mengetahui nilai RPN tertinggi yang selanjutnya akan menjadi prioritas pemberian usulan
perbaikan yang tepat dan sesuai dengan masalah dan kondisi di PT. Indotechnik Engineering.
Berdasarkan hasil analisis FMEA, nilai RPN tertinggi pertama adalah waste defect berupa
pecah dan salah ukuran disebabkan oleh belum adanya alat pemotong material yang kurang
membantu dan kompetensi operator yang masih rendah, RPN tertinggi kedua adalah waste
Transportation yaitu berupa pergerakan atau pemindahan part jadi ke rak lalu diambil lagi dan
diserahkan di meja QC, ada pekerjaan yang sifatnya redudantif dan kurang efisien hal ini
disebabkan alur bisnis pada perusahaan yang kurang memperhatikan aspek efisiensi dan
efektivitas, serta RPN tertinggi ke tiga dan ke empat adalah waste OverProduction yang terjadi
pada produksi ini terutama untuk masalah waktu/proses serta kuantitas yang berlebihan saat
pemotongan raw material mengakibatkan banyak produk yang tidak lulus QC. Usulan
rekomendasi perbaikan yang diberikan terkait dengan nilai RPN tertinggi pada waste yang
teridentifikasi adalah dengan melakukan pengadaan alat pemotong raw material Mesin Pres
Hidrolik/Hidrolik H-Frame yang diharapkan mampu mengurangi proses pengeringan sebesar
44,8% dari total waktu siklus. | en_US |