• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Centers
    • Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam
    • Article Keislaman
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Centers
    • Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam
    • Article Keislaman
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGEMBANGAN USHUL FIQH MENURUT HASAN TURABI

    Thumbnail
    View/Open
    Article ini menerangkan pemikiran Hasan Turabi tentang qiyas ausa' (258.1Kb)
    Date
    2017-11
    Author
    Kusumaningrum, Nur Endah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Setelah wafatnya Rasulullah saw permasalahan hukum semakin meningkat. Untuk menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut maka dibutuhkan penalaran dan penafsiran ulang terhadap teks-teks keagamaan dengan metode ijtihad yang salah alatnya menggunakan qiyas. Dalam perkembangannya, lahirlah tokoh pemikir kontemporer yang mencoba menciptakan model qiyas yang lebih luas, yaitu pemikir asal Sudan Hasan Turabi. Turabi mengemukakan contoh yang dikembangkan oleh Imam Ibn Hazm tentang konsep istishab, walaupun Ibnu Hazm termasuk salah seorang penganut madzhab dzahiriyyah, namun ia mampu membuka pintu perkembangan fiqh. Ibnu Hazm mempunyai perhatian cukup luas dalam masalah politik, hukum, dan persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan. Kasus-kasus seperti inilah yang sesungguhnya banyak dihadapi ummat Islam sekarang ketimbang kasus-kasus lain yang bersifat khusus. Aspek kehidupan ummat memerlukan ijtihad yang amat luas dan memerlukan kesungguhan intelektual di dalam upaya memberikan penekanan yang kuat pada aspek- aspek tersebut dan pada sejumlah kaidah ushul fiqh yang relevan. Dalam beragam persoalan yang bersifat umum kita mesti merujuk pada teks-teks wahyu yang ada melalui sejumlah kaidah penafsiran yang mendasar. Namun demikian, pendekatan seperti ini saja, masih menurut Turabi, belumlah cukup lantaran sedikitnya jumlah teks wahyu. Karena itu, kita perlu mengembangkan metode ijtihad yang akan memperluas pandangan yang dibangun di atas fondasi teks-teks yang jumlahnya sangat terbatas tadi. Dalam konteks ini, Turabi menawarkan penggunaan qiyas untuk mengembangkan teks dan memperluas materinya. Menurutnya, qiyas merupakan dimensi paling luas dalam ijtihad.
    URI
    http://hdl.handle.net/123456789/4365
    Collections
    • Article Keislaman [16]

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV