Kajian Placemaking Yang Terjadi Pada Lingkungan Sekitar Pasar Ir. Soekarno Di Kabupaten Sukoharjo Setelah Revitalisasi
Abstract
Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi. Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Sukoharjo
terhadap peningkatan fasilitas dan kualitas pasar tradisional adalah dengan
mengadakan revitalisasi pasar. Demikian juga Pasar Ir. Soekarno di Kabupaten
Sukoharjo dilakukan revitalisasi. Setelah selesai revitalisasi, banyak kios dan los yang
justru dibiarkan kosong oleh pedagang, padahal pengaturan pembagian lokasi dagang
telah dilakukan. Di ruang luar pasar yang sebelumnya direncanakan tidak ada kegiatan
jual beli dan agar kebersihan terjaga, setelah revitalisasi justru dipenuhi oleh pedagang
dan pembeli. Dengan demikian terbentuk placemaking dengan kegiatan jual beli yang
menguntungkan bagi pedagang dan pembeli. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah
untuk mengetahui proses placemaking setelah dilakukan revitalisasi Pasar Ir. Soekarno.
Akan ditinjau juga penyebab ataupun alasan pedagang lebih memilih berjualan diluar
pasar. Metode penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan
menggunakan data observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi, data visual,
serta data dari jurnal-jurnal yang didapat secara online. Temuan pada penelitian ini
adalah pedagang dan pembeli memilih transaksi di luar area pasar, karena lebih praktis.
Bagi pembeli bisa mendekat ke area penjual, sehingga berjalan tidak terlalu jauh. Area
transaksi menempati di trotoar depan pasar, serta di gang samping pasar. Hal ini
menyebabkan kemacetan pada gang di samping pasar dan menggunakan trotoar yang
seharusnya untuk pejalan kaki.