Show simple item record

dc.contributor.authorMu’minazahra, Citra
dc.contributor.authorMaghzaya, Abdul Robbi
dc.contributor.authorAziza, Fahmi Khoirun
dc.date.accessioned2023-04-14T09:28:13Z
dc.date.available2023-04-14T09:28:13Z
dc.date.issued2022-03-05
dc.identifier.issn2962-2751
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/43537
dc.description.abstractArsitektur berkelanjutan merupakan salah satu upaya dalam meminimalisir dampak negatif lingkungan dari suatu bangunan dengan peningkatan efisiensi dan pemilahan dalam penerapan material. Salah satu contoh penciptaan material ramah lingkungan ialah Batu bata non-bakar (Unfired Bricks) yang mampu menjadi inovasi baru sebagai alernatif bahan bangunan. Adapun eksisting terpilih berupa kos-kosan dan rumah petak, namun plotting massa dan tata ruang yang kurang baik menyebabkan minimnya pencahayaan yang masuk ke dalam ruang sehingga mengharuskan penghuni terus menyalakan lampu bahkan di siang hari sekalipun. Peneliti mencoba untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan menerapkan tiga trik penyesuaian dan didapati hasil pencahayaan yang optimal sesuai dengan standar setelah diuji menggunakan Velux Daylight Visualizer.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseriesSakapari 9;
dc.subjectArsitektur berkelanjutanen_US
dc.subjectBatu bata non-bakaren_US
dc.subjectPencahayaanen_US
dc.titlePENERAPAN BATU BATA INTERLOCK NON-BAKAR DARI TANAH LATERIT GUNA OPTIMALISASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA BANGUNAN (Studi Kasus: Rumah Kost di Kota Bogor)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record