ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA PERANCANGAN RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KOTA JAMBI MENGGUNAKAN DIALUX EVO 9.0
View/ Open
Date
2022-03-05Author
Nazela, Oktiara
Pratomo, Soni
Sakran, Rusydi
Sari, Arianne Mirtaciana
Metadata
Show full item recordAbstract
Pencahayaan alami merupakan sumber cahaya yang berasal dari sinar matahari dan juga sumber pencahayaan bersifat free-energy. Dampak atau permasalahan kurangnya pencahayaan alami pada ruang rawat inap dapat membuat ruangan menjadi gelap dan kurang nyaman bagi pasien untuk beristirahat. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui kecukupan pencahayaan alami siang hari di ruang rawat inap dengan melakukan simulasi kondisi pencahayaan alami pada waktu tertentu. Metode penelitian dilakukan melalui simulasi dengan software DIALux Evo 9.0 dengan membandingkan simulasi ruang rawat inap dengan dua tempat tidur dan ruang rawat inap satu tempat tidur. Simulasi di lakukan pada bulan September 2021 dengan kondisi langit cerah. Hasil simulasi kondisi pencahayaan alami pada ruang rawat inap dengan dua tempat tidur menghasilkan 249 lux(09.00 WIB), 284 lux(12.00 WIB),645 lux(16.00 WIB) dan hasil simulasi kondisi pencahayaan alami pada ruang rawat inap dengan satu tempat tidur menghasilkan 421 lux(09.00 WIB),439 lux(12.00 WIB),1274 lux(16.00 WIB) nilai tersebut menunjukan bahwa pencahayaan sudah memenuhi Standar Persyaratan Teknis Bangunan Dan Prasarana Rumah Sakit Yaitu 250 Lux. Program DIALux Evo 9.0
memiliki seting berbeda dari standar yang dimiliki Indonesia. Intensitas pencahayaan untuk ruang rawat inap rumah sakit pada program DIALux ada pada angka 300 lux sehingga pada ruang rawat inap dua tempat tidur untuk pagi dan siang hari belum memenuhi standar program Dialux. Hasil penelitian menunjukan bahwa pencahayaan alami lebih optimal pada sore hari dibandingkan dengan pagi hari.