KEHIDUPAN EMBUNG LANGENSARI YOGYAKARTA MELALUI PLACEMAKING
View/ Open
Date
2022-03-05Author
Khairunnisa, Adilah Nur
Saptorini, Hastuti
Fauzi, Hilmi Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Embung Langensari sebagai ruang publik di pusat kota Yogyakarta, tidak hanya berperan sebagai penampung air hujan tetapi juga sebagai ekowisata. Aktivitas dominan yang menghidupkan embung tersebut adalah olahraga, berupa sepak bola dan joging. Placemaking tempat ini ditinjau dari hubungan pelaku aktivitas terhadap tempat beraktivitas, sehingga pengguna memiliki makna terhadap tempat yang menciptakan kehidupan. Adanya proses ruang menjadi hidup berdampak munculnya kepentingan ekonomi. Metode penelitian berupa kualitatif deskriptif dengan Indikator untuk mengetahui hidupnya embung berupa observasi dan wawancara pengguna dengan acuan 5 dimensi yaitu keakraban tempat, rasa memiliki tempat, identitas tempat, ketergantungan tempat, dan keberakaran tempat (Hammitt & Kyle, 2009). Hasil dari
penelitian menemukan pengguna dalam memaknai tempat, sehingga dikatakan hidupnya ruang berdasarkan makna dari pengguna. Keakraban tempat berupa perasaan senang mengunjungi karena ruang mampu menyatu dengan kebutuhan, hadir diantara aktivitas keseharian di perkotaan. Rasa memiliki tempat dengan kunjungan setiap hari karena mampu menghadirkan ruang untuk mewadahi aktivitas. Identitas tempat berupa ruang terbuka dengan elemen air, yang hadir tidak hanya sebagai ruang terbuka tetapi juga untuk mewadahi aktivitas olahraga. Ketergantungan pada tempat berupa elemen air, luasan lahan, keberadaan vegetasi, dan fasilitas yang mendukung hidupnya ruang. Keberakaran tempat berupa tersedianya ruang pada pemukiman padat, mampu mewadahi berbagai aktivitas didalamnya khususnya olahraga.