Show simple item record

dc.contributor.authorSaputri, Endah Kurnia
dc.contributor.authorSholihah, Arif Budi
dc.date.accessioned2023-04-08T14:36:56Z
dc.date.available2023-04-08T14:36:56Z
dc.date.issued2021-02-20
dc.identifier.isbn978-602-450-625-4
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/43174
dc.description.abstractRuang publik muncul sebagai wilayah yang bersifat umum dimana semua orang dari segala umur dan jenis kelamin dapat mengakses fasilitas di dalam suatu tempat yang terbuka maupun tertutup. Ruang publik ini kemudian dapat bergeser kearah ruang yang tidak mempunyai bentuk dan pola kegiatan sehingga menjadi ruang negatif. Kasus yang akan dibahas mengenai ruang negatif adalah di area perairan Ancol Banjaroya, Kulon Progo. Area tersebut merupakan kawasan ruang publik bagi desa yang digunakan sebagai tempat komunal masyarakat. Tulisan ini membahas mengenai alasan dan dampak perubahan ruang publik menjadi sebuah ruang negatif. Analisis akan dilakukan dengan menggunakan komparasi tolok ukur menurut variabel oleh organisasi non-profit Project for Public Place dalam ruang publik yang baik dan beberapa teori yang sebelumnya telah dikemukakan terkait ruang negatif. Pembahasan dari substansi berkaitan dengan human behavior, kelayakan tempat, potensi, dan hubungan ruang. Terdapat teori yang menjelaskan mengenai pengertian substansi yang berkaitan dan tolok ukur dari idealitas sebuah tempat. Area ini menjadi ruang negatif disebabkan oleh kondisi ruang yang gagal beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat dari tahun ke tahun.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseriesSakapari 7;
dc.subjectruang negatifen_US
dc.subjectruang publiken_US
dc.subjecttransformasi fungsien_US
dc.subjectadaptasien_US
dc.titleMengkaji Ruang Negatif Pada Ruang Publik Ancol Banjaroyaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record