KAJIAN INTERIORITAS KOTA (Studi Kasus: Karet Tengsin, Tanah Abang. Jakarta Pusat)
View/ Open
Date
2020-02-02Author
Wisesa, Sangkan Paraning
Maharika, Ilya Fajar
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebuah kontras dalam sebuah lingkungan yang ramai aktifitas dan memiliki
intensitas sangat tinggi sangat sering terjadi. Sebuah peradaban terus berkembang dan
berevolusi bukan hanya lagi sekedar seiring perkembangan teknologi dari zaman ke
zaman, namun juga perkembangan kepadatan penduduk suatu wilayah. Perbauran
kultur yang memulai membuat kultur baru dan mulai membuat dampak kesenjangan.
Kesenjangan dan kurangnya interaksi salah satu faktor adanya sebuah kontras pada dua
buah lingkungan yang berdampingan. Antara interior kota dan eksterior kota.
Insularitas, dari sifat keinterioran dan eksterioran pada kasus ini adalah salah satu peran
besar pemberi masalah. Sebuah kepadatan dan kesenjangan yang tumbuh oleh karena
permukiman yang tidak lagi memberikan hak pemukimnya untuk medapatkan ekspresi
wisata pada kawasan interior kota. Unsur-unsur permukiman yang hilang dan faktor
yang membuat kesenjangan adalah banyakanya hanya intermezo dari aktivitas eksterior
kota yang menganggu sifat keinterioran kota dari sebuah permukiman horizontal yang
harusnya lebih privat dibanding sebuah eksterior kota yang menjulang/ vertikal. Karet
Tengsin, Tanah Abang. Jakarata pusat adalah sebuah tempat yang paling kontras pada
interior dan eksteriornya, maka dari itu banyak ekspresi perjalanan yang bisa dianalisa
dan dipahami dengan sekuel perjalanan dari interior kota menuju eskterior kota.