KAWASAN PUSAKA BUKITTINGGI SEBAGAI IDENTITAS KOTA
Abstract
Bukittinggi awalnya merupakan sebuah pasar yang terletak di bukit yang tinggi. Seiring berjalannya waktu Bukittinggi terus memperlihatkan perkembangannya sebagai sebuah kota. Topografi Bukittinggi yang berbukit dan berlembah serta diapit oleh dua gunung yaitu Gunung Marapi dan Gunung Singgalang sangat mempunyai peran aktif dalam membentuk identitas kota . Sepanjang tepi barat kota terbentang lembah dengan nama Ngarai Sianok, dimana ngarai ini juga merupakan primadona yang sangat terkenal dengan keelokan alamnya . Di samping itu Bukittinggi tumbuh dengan sejarah-sejarah penting yang melekat pada ruang kotanya hingga saat kini.
Dengan latar belakang kota yang sangat unik, penelitian ini bermaksud untuk memperlihatkan bagaimana heritage Bukittinggi membentuk identitas kotanya yang menggunakan metode kualitatif historis yang didukung analisis data historis dari foto lama, foto lapangan terbaru, studi literatur dengan mempelajari buku-buku, hasil penelitian dan catata-catatan tertulis . Melalui analisis yang dilakukan maka dapat dijelaskan bahwa semua bangunan yang terdaftar sebagai benda cagar budaya oleh pemerintah tidak semua tergolong heritage. Heritage Bukittinggi terbentuk dari perpaduan setting alam dan bangunan-bangunan lama bersejarah yang sangat dekat hubunganya dengan nilai-nilai yang tumbuh pada masyarakat Bukittinggi. Bangunan heritage Bukittinggi terdiri dari Jam Gadang, Istana Bung Hatta, Benteng Fort De Kock, Kebun Binatang, Lobang Jepang, Rumah Kelahiran Bung Hatta dan Batu Kurai Limo Jorong.