Show simple item record

dc.contributor.authorNarotama
dc.contributor.authorM Giffarul A
dc.contributor.authorZainudin A
dc.contributor.authorSholihah, Arif Budi
dc.date.accessioned2023-04-04T06:26:04Z
dc.date.available2023-04-04T06:26:04Z
dc.date.issued2016-07-23
dc.identifier.issn2528-4622
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/43061
dc.description.abstractMultikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut. Multikuluralisme juga terdapat di dalam masjid merah panjunan yang terletak di Cirebon. Kampung Panjunan dihuni oleh komunitas Arab, Indonesia (Jawa), dan juga Hindu-Budha. Akibat perpaduan masyarakat dari ketiga keturunan inilah mempengaruhi masjid merah panjunan men jadi bangunan masjid yang memiliki desain yang dipengaruhi oleh ketiga budaya tersebut, mulai dari bentuk, material, ornamen, konstruksi dan masih banyak lagi yang mendapat pengaruh dari Islam, Hindu-Budha, dan juga jawa. Masjid ini adalah masjid tertua di Cirebon, didirikan oleh Pangeran Panjunan tahun 1453.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseriesSakapari 1;
dc.subjectmultikulturalismeen_US
dc.subjectsejarahen_US
dc.subjectmasjiden_US
dc.subjectmaterialen_US
dc.titleMULTIKULTURALISME DALAM MASJID MERAH PANJUNAN CIREBONen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record