Show simple item record

dc.contributor.authorAllaiys, Alfaaruq
dc.contributor.authorCahyo N, Adianto
dc.contributor.authorFaaza F, Ahmad
dc.contributor.authorSastra Sakti, Pandega
dc.contributor.authorSantosa, Revianto Budi
dc.date.accessioned2023-04-04T05:57:48Z
dc.date.available2023-04-04T05:57:48Z
dc.date.issued2019-07-27
dc.identifier.isbn978-602-450-414-4
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/43051
dc.description.abstractKuncung adalah bangunan terdepan dari rumah tradisional jawa. Lantai kuncung lebih rendah dari lantai Pendhapa berfungsi sebagai tempat pemberhentian kendaraan tamu atau pemilik rumah, sedangkan lantai kuncung yang sebidang dengan lantai pendhapa berfungsi sebagai tempat bersantai pemilik rumah dan tamu, serta berfungsi sebagai tempat pertunjukan yang dapat dinikmati masyarakat yang hadir di halaman rumah. (Kuncungan pada bangunan keraton disebut dengan nama Maligi). Kanopi adalah tirai atau langit-langit dari pada teras yang bertiang sebagai pemisah halaman dengan bagian luar rumah ataupun suatu bangunan. Di negara-negara Eropa, tepatnya pada abad pertengahan menjelaskan jika kanopi dalam Bahasa Prancis berarti Canope serta dalam Bahasa Latin berarti Canopeum mempunyai arti serta erat kaitannya dengan tempat tidur bertiang empat dengan tirai atau kain yang menutupi bagian atas serta samping.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseriesSakapari 4;
dc.subjectKuncungen_US
dc.subjectMaligien_US
dc.subjectKanopien_US
dc.titleKAJIAN ARSITEKTUR KUNCUNG DAN KANOPI KERATON SURAKARTAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record