KAJIAN ARSITEKTUR SASANA MULYA DAN MASJID AGUNG SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KOMPARATIF
View/ Open
Date
2019-07-27Author
Rona, Zakiyya
Ramadhani, Pawiloy
Sabila, Nadhifa
Santosa, Revianto Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Pendapa merupakan bagian dari arsitektur tradisional di Surakarta, khususnya pada area Kraton Kasunanan Surakarta yang berfungsi sebagai rumah bagian muka atau terkadang ada beberapa Pendapa yang berdiri sendiri tanpa diikuti oleh bangunan lain. Pendapa sebagai bagian dari sebuah rumah tradisional Jawa mempunyai arti penting, selain karena letaknya yang terdapat pada bagian paling depan dari sebuah rumah tinggal, fungsi sebuah pendapa adalah tempat untuk bersosialisasi dengan keluarga, kerabat maupun tetangga, demikian juga sebuah pendapa tidak hanya sekedar sebuah tempat tetapi mempunyai makna yang lebih dalam yakni mengaktualisasi satu bentuk kerukunan antara si penghuni dengan masyarakat sekitarnya/kerabatnya. Kajian ini dilakukan dengan tujuan membandingkan komponen-komponen arsitektur dari Sasana Mulya dan Masjid Agung Surakarta. Alasan pengambilan sampel Sasana Mulya dan Masjid Agung Surakarta yaitu karena kedua bangunan ini memiliki tipologi dasar bangunan yang sama yaitu pendapa, akan tetapi kedua bangunan tersebut juga memiliki sejumlah perbedaan. Kajian ini dilakukan secara komparatif dengan membandingkan bentuk dasar, elemen-elemen penyusun, komposisi (susunan) dan ornamentasi dari kedua bangunan tersebut. Hasil dari kajian yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan yang timbul pada kedua bangunan tersebut karena adanya pengaruh arsitektur tradisional dan arsitektur klasik. Arsitektur tradisional timbul karena berasal dari daerah lokal di Jawa tepatnya di Surakarta, sedangkan arsitektur klasik timbul karena pada masa lalu Surakarta pernah dijajah oleh Belanda.