FAKTOR RUANG PUBLIK YANG MEMICU KEGIATAN BERPACARAN (STUDI KASUS : WADUK TAMBAK BOYO, KM 0 YOGYAKARTA, DAN LEMBAH)
View/ Open
Date
2020-02-02Author
Kharimah, Saffanah Nur
Edrees, Munichy B.
Metadata
Show full item recordAbstract
Ruang publik merupakan fasilitas yang dapat diakses 24 jam dan oleh siapa saja. Kegiatan yang terjadi di dalamnya pun beragam mulai dari kegiatan sosial sampai kesehatan. Kegiatan tadi mayoritas dilakukan pada pagi dan siang hari, berbeda ketika menjelang malam. Ketika malam hari, ruang publik sering berubah fungsi yang tadinya memiliki fungsi tempat untuk bersosialisasi menjadi tempat orang untuk berpacaran. Hal tersebut mengakibatkan penilaian negatif terhadap citra ruang publik ketika malam hari. Maka dari itu, penelitian ini digunakan untuk mencari faktor apa saja yang membuat orang memilih ruang publik menjadi tempat untuk berpacaran ketika malam hari. Sehingga ketika akan mendesain suatu ruang publik, arsitek dapat menggunakan faktor-faktor tadi menjadi pertimbangan dalam mendesain ruang publik bahkan
menghindari faktor-faktor tadi.
Metode yang digunakan ada dua yaitu dengan menganalisis hasil mengobservasi beberapa ruang publik di Yogyakarta seperti Waduk Tambak Boyo, Lembah UGM, dan KM 0 serta membagikan kuisioner terhadap pengguna yang menjadi sasaran penelitian. Hasil yang didapat bahwa yang faktor yang mempengaruhi yaitu hari, waktu, cuaca, suasana, fasilitasa publik, penerangan, dan layout ruang publik. Sehingga rekomendasai yang diajukan berupa pencahayaan, vegatasi, layout, dan juga keamanan.