APLIKASI ARSITEKTUR TRADISIONAL DALAM DESAIN MUSEUM BALI
View/ Open
Date
2016-07-23Author
SB, Peita Shintara
Hati, Intan Permata
Puspita, Tania Ghina
Desias, Pelangi
P, Riza Tri Kusuma
Rasyid, Fauzan
L, Susilawati Indi
S, Nutfah Arista
Pratikno, Priyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Museum Bali merupakan museum etnografi dengan koleksinya yang menceritakan kehidupan masyarakat Bali masa lampau. Museum tersebut terletak di pusat kota Denpasar, dibangun guna menyelamatkan benda seni dan benda cagar budaya. Bentuk museum dirancang dengan acuan arsitektur tradisional yang berasal dari empat kabupaten yang ada di Bali pada masa itu. Selain bentuknya yang merupakan replika dari arsitektur setempat, penataan benda koleksinya memiliki tema yang berlainan.
Penelitian ini menelusuri bagaimana arsitektur tradisional setempat dapat dialihfungsikan untuk bangunan moderen sehingga menjadi sebuah karakter arsitektur yang lebih baru. Dalam pene litian ini, kegiatan pengamatan lapangan menjadi dasar utama untuk membahas bahwa upaya pengalihan fungsi dari bangunan rumah tinggal yang berciri lokal tersebut sesuai dengan kebutu han ruang untuk sebuah museum moderen. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada elemen bangunan pavilion dan fungsi utamanya dapat disimpulkan bahwa arsitektur masa lalu tersebut dapat digunakan untuk museum etnologi dan memberikan daya tarik yang khas yaitu; bangunan menjadi bagian dari benda koleksi yang dipamerkan.
Sebagaimana bangunan tradisional di Nusantara yang selalu dihiasi dengan ornamen-ornamen, desain museum Bali dapat memanfaatkanya menjadi daya tarik disamping sebagai wadah pelestarian dari hasil budaya masyarakatnya, sebagaimana museum pada umumnya.