ANALISA PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN PADA MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON
View/ Open
Date
2016-07-23Author
S., Mia Dwi Hapsari
Tristanto, Kartika
Dini, Hesti Rahma
Sholihah, Arif Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Masjid Agung Sang Cipta Rasa adalah masjid kuno yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada abad 16 yang pada proses pembangunannya diketuai oleh Sunan Kalijaga. Bangunan masjid ini sejak awal didesain dengan merujuk pada orientasi arah kiblat yang ditentukan oleh Raden Sepat dari Majapahit. Orientasi bangunan secara arsitektural akan mempengaruhi pada kenya manan termal dan pencahayaan alami pada bangunan. Makalah ini bertujuan untuk menganalisa penghawaan dan pencahayaan pada masjid agung sang ciptarasa dengan metode observasi lapangan, pengukuran bangunan, dan pengalaman ruang melalui menggunakan seluruh ruang pada bangunan terutama pada saat matahari berada pada puncak radiasi panasnya. Studi ini menyimpulkan bahwa kenyamanan termal akibat penghawaan alami pada masjid ini bervariasi. Bangunan serambi memiliki kenyamanan thermal yang lebih baik dibandingkan dengan ruang
utama masjid. Sementara itu pencahayaan alami paling terang berada pada bagian serambi bangunan dan bagian ruang utama masjid lebih redup yang dapat memberikan kesan khusyuk dan privasi. Namun di malam hari pencahayaan artifisial paling tinggi luminasinya justru berada pada ruang utama masjid. Bentuk atap yang tinggi tanpa plafon menambah kesejukan dari segi penghawaan alami pada siang hari. Sedangkan pada ruang utama yang sempit dan tertutup ini memerlukan penghawaan buatan dan pendingin ruangan sehingga terwujud kenyamanan thermal bagi pengguna masjid.