PENERAPAN STRATEGI ADAPTIVE REUSE PADA MUSEUM DI KOTA MAGELANG DENGAN STUDI KASUS MUSEUM BPK RI
View/ Open
Date
2019-01-31Author
Mergwar, Habibah Astrid Larasati
Agustiananda, Putu Ayu Pramanasari
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagai peninggalan sejarah, keberadaan bangunan tua yang berada di kota Magelang memiliki banyak potensi. Hal ini terlepas dari kondisinya yang nyaris hancur karena terbengkalai. Melalui konsep Adaptive Reuse, bangunan-bangunan tua tersebut bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu dengan fungsi baru. Hal baru tersebut bisa mendatangkan banyak manfaat dan keuntungan, baik dari sudut ekonomi, budaya, dan sosial. Adaptive Reuse ini akan difungsikan kembali dengan peran yang sesuai zaman sekarang, namun tetap melestarikan bangunan asli yang merupakan bagian dari sejarah. Yangmana konsep ini telah banyak digunakan sebagai strategi, dan beberapanya mengalami perubahan fungsi menjadi Museum. Fungsi ini dinilai lebih relevan dalam perkemabangan zaman. Museum berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan manusia semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan. Indonesia memiliki banyak museum yang ada dan tersebar di Indonesia. Saat ini minat akan museum di dunia, baik museum ilmu pengetahuan maupun museum sejarah tengah mengalami peningkatan. Kesadaran untuk memperbanyak museum di Indonesia dengan pembangunan dan pengembangan pun semakin meningkat. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui, mempelajari strategi penerapan konsep adaptive
re-use pada bangunan-bangunan tua yang dilestarikan dengan konsep tersebut, dari segi penerapannya yang telah diubah menjadi fungsi bangunan museum. Dengan berpedoman pada UU No.11 Tahun 2010 tentang Bangunan Cagar Budaya apakah penerapan adaptive-reuse ini dalam penerapannya pada fungsi baru telah sesuai dengan point-point yang akan menjadi tolak ukur kriteria perubahan pada bangunan Cagar
Budaya Museum BPK RI di Kota Magelang.